Kura-Kura bazil atau RES (Red Ear Slider)
Sesuai
dengan namanya, kura kura air ini memiliki ciri khas berupa semburat
warna merah di belakang matanya yang menyerupai telinga. Daerah asalnya
adalah Amerika Serikat bagian selatan, karena mudah dikembangbiakan kura
kura ini menjadi sangat mudah ditemui di berbagai belahan dunia.
Umurnya bisa mencapai 25-30 tahun tergantung dari cara perawatannya
dengan ukuran mencapai 17-25 cm untuk jantan dan 25-30 cm untuk betina.
Sedang untuk menentukan jenis kelaminnya dapat dilihat dari bentuk fisiknya. Dimana RES jantan memiliki cakar kaki depan yang lebih panjang dari betina dan memiliki kloaka (lubang anus) yang lokasinya lebih dekat dengan pangkal ekor. Sebagaimana gambar berikut:
RES memiliki karapas (carapaece) dan plastron. karapas adalah tempurung bagian atas yang berbentuk bulat dan halus. Pada saat bayi bersifat lunak dan berwarna hijau cerah serta memiliki pola garis kuning dan hitam. Semakin dewasa akan bertambah keras dan warna berubah semakin gelap. Sedang Plastron adalah tempurung bawah yang halus serta berwarna hijau kekuningan dengan pola yang unik.
Jika kita tidak dapat menyediakan kolam di luar, maka akuarium adalah solusi terbaik untuk kura-kura brazil.
Sedang untuk menentukan jenis kelaminnya dapat dilihat dari bentuk fisiknya. Dimana RES jantan memiliki cakar kaki depan yang lebih panjang dari betina dan memiliki kloaka (lubang anus) yang lokasinya lebih dekat dengan pangkal ekor. Sebagaimana gambar berikut:
RES memiliki karapas (carapaece) dan plastron. karapas adalah tempurung bagian atas yang berbentuk bulat dan halus. Pada saat bayi bersifat lunak dan berwarna hijau cerah serta memiliki pola garis kuning dan hitam. Semakin dewasa akan bertambah keras dan warna berubah semakin gelap. Sedang Plastron adalah tempurung bawah yang halus serta berwarna hijau kekuningan dengan pola yang unik.
Lalu untuk menentukan panjang dari RES dengan cara sebagai berikut:
Paru-paru
terletak pada punggung dalam kura-kura di sepanjang karapasnya dan
letaknya juga tepat di atas isi perut atau organ dalam lainnya. Pada
kura-kura air, ada hubungan antara jumlah udara dalam kantung panjang
dan cairan disimpan dalam kandung kemih dan kantung kloaka. Kura-kura
mengaturnya untuk mengatur keapungan ke posisi yang diinginkan. Jika
kura-kura air terkena radang paru-paru, kemampuan mereka untuk berenang
atau menyelam langsung menurun.
Kura-kura Brazil adalah hewan air, maka dari itu kita perlu menaruhnya
di habitat yang nyaman dan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhannya.Jika kita tidak dapat menyediakan kolam di luar, maka akuarium adalah solusi terbaik untuk kura-kura brazil.
Kebersihan
habitat harus selalu dijaga karena mempengaruhi kesehatan. Kura
membuang kotoran mereka ke dalam air, sehingga jika kita tidak menjaga
kebersihan habitat, maka akan menjadi sarang untuk kuman dan bakteri.
Penggunaan filter dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi penggantian
air. Hal lain yang dapat membantu jaga kebersihan akuarium adalah
dengan menyediakan wadah terpisah untuk memberi makan karena
meminimalisir terjadinya endapan sisa makanan dan kotoran.
Ukuran
akuarium disesuaikan dengan ukuran dan jumlah kura yang dimiliki.
Semakin besar akuarium, semakin baik, karena kura mengalami pertumbuhan
cepat pada tahun-tahun pertama. Dan ketinggian air yang disarankan
adalah sekitar 1-2x panjang kura. Berikan daratan yang dapat dijangkau
dengan mudah, sehingga bisa memilih sendiri kapan mau di darat atau air.
Karena kura adalah hewan berdarah dingin, maka suhu air ideal adalah antara 20°C s/d 30°C.
Untuk
menambahkan dekorasi pada habitat harus hati-hati. Misalnya ingin
menambah batu-batuan, harus memilih batu yang tidak tajam karena dapat
melukai tempurung. Lalu penambahan pasir atau tanaman plastik tidak
disarankan, karena ada kemungkinan kura akan memakannya dan dapat
menyebabkan komplikasi usus yang serius, seperti prolapse. Pemasangan
heater untuk kura yang sudah dewasa harus hati-hati dalam pemilihan
lokasi, karena peluang benturan kura, heater dan aquarium sangat besar.
Jika kaca pada heater pecah, dapat mengakibatkan kematian pada kura.
Kura
sangat butuh berjemur karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh,
proses metabolisme pencernaan dan sintesa kalsium. Komponen yang
dibutuhkan dari sinar matahari : UV-A diperlukan untuk membantu
pengelihatan kura. UV-B diperlukan untuk proses sintesa dan metabolisme
di tubuh. Di
alamnya, kura memperoleh semua kebutuhan vitamin D3 nya dari hasil
reaksi kimia pada kulitnya, setelah terkena spektrum sinar matahari
UV-B. Satu senyawa terbentuk yang dikenal sebagai provitamin D
(7dehydroxycholesterol-7DCH). Setelah itu diubah menjadi vitamin D oleh
suhu. Penyediaan UV-B dengan suhu jemur (basking) yang cukup sangat
penting jika ingin proses ini berjalan dengan baik
Perlu
diketahui jika sinar matahari harus langsung kena tubuh kura, karena
jika
melalui suatu media (kaca, plastik dll), yang lewat hanya panas saja.
Paling ideal adalah menyediakan tempat berjemur di habitat kura, baik
itu dipelihara di akuarium atau di kolam. Jika dipelihara indoor atau
habitat outdoor tidak kena sinar matahari, lebih baik disediakan waktu
untuk menjemur kuranya. Bisa dengan di lepas di taman atau diletakkan
suatu wadah dan diberi air (cukup setinggi plastron). Waktu penjemuran
cukup 15-20 menit dan jika terlalu lama dapat menyebabkan kura dehidrasi
atau bahkan kematian. Jika ingin menjemur keringan tanpa air, waktunya
harus lebih pendek, karena wadah akan ikut menjadi panas, sehingga kura
akan semakin kepanasan. Atau jika khawatir, dapat ditambahkan sedikit
tutup pada wadah berjemur, sehingga kura dapat berteduh jika kepanasan.
Alternatif lain jika tidak sempat menjemur, dapat menggunakan lampu
khusus reptil yg memancarkan uv-a dan uv-b.
Kura
Brazil termasuk hewan omnivora atau pemakan segala. Tetapi dalam
pemberian pakan harus divariasi jenisnya agar nutrisi bagi kura-kura
terpenuhi. Kura bayi biasa lebih suka memakan daging-dagingan (biasanya
mengabaikan sayur) dan lebih baik seperti itu karena kandungan gizi
lebih banyak. Sedangkan kura dewasa biasanya memakan hampir semua jenis
pakan yang diberikan.
Berikut ini, merupakan beberapa variasi pakan yang dapat diberikan :
Sayuran
Sedapat mungkin kura dipaksakan untuk mau makan sayuran, karena dapat memberikan keseimbangan antara kalsium dengan vitamin A dan K. Kekurangan vitamin K dapat mengganggu kerja bakteri di usus yang kemudian ditandai dengan mulut berdarah.Beberapa jenis sayur yang dapat diberikan :
Kangkung, kacang polong, labu, daun selada, ubi jalar, tomat dan wortel
Sayur yang tidak dapat diberikan karena kandungan fosfor atau protein tinggi :
Brokoli, kubis, jamur, bayam, kacang tanah, seledri
Pelet
Pelet merupakan makanan yang paling mudah untuk diberikan dan dapat dibeli dibanyak tempat.
Namun pemberian pelet harus dibatasi dan diselingi oleh pemberian makanan yang lain, karena mengandung protein yang tinggi.
Buah
Kura juga menyukai buah, namun pemberiannya tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan sering buang air besar. Beberapa jenis buah yang dapat diberikan : Pepaya, apel, pisang, melon, semangka, anggur, strawberry dan pear.
Serangga dan cacingBeberapa jenis serangga juga disukai, sesekali makanan ini boleh diberikan, seperti : Jangkrik, cacing tanah, laron dan ulat hongkong.
Jenis pakan yang harus dihindari adalah daging sapi, daging ayam, ikan laut, karena dapat menyebabkan
kegemukan dan dapat menghambat penyerapan nutrisi, juga bisa mengandung virus salmonela
Selain itu ada beberapa jenis ikan yang dilarang diberikan (plg umum di sini jenis ikan mas, karena mengandung enzim Thiaminase, yang dapat menurunkan fungsi atau bahkan merusak fungsi vitamin B1.
Vitamin B1 sangat penting untuk proses metabolisme tubuh.
Kura yang sehat yang akan selalu minta makanan, tetapi harus dibatasi karena dapat menyebabkan overfeeding. Protein yang berlebihan menyebabkan pertumbuhan yang sangat cepat, kematangan seksual terlalu dini, pyramiding (bentuk karapas yang menguncup), dan bahkan kegagalan fungsi organ dalam.
Selain itu, kegemukan akan menyebabkan kura susah bergerak dan kesulitan memasukkan organ tubuh ke dalam tempurung. Pemberian pakan yang ideal adalah sehari dua kali dengan porsi kecil.
Berikut ini, merupakan beberapa variasi pakan yang dapat diberikan :
Sayuran
Sedapat mungkin kura dipaksakan untuk mau makan sayuran, karena dapat memberikan keseimbangan antara kalsium dengan vitamin A dan K. Kekurangan vitamin K dapat mengganggu kerja bakteri di usus yang kemudian ditandai dengan mulut berdarah.Beberapa jenis sayur yang dapat diberikan :
Kangkung, kacang polong, labu, daun selada, ubi jalar, tomat dan wortel
Sayur yang tidak dapat diberikan karena kandungan fosfor atau protein tinggi :
Brokoli, kubis, jamur, bayam, kacang tanah, seledri
Pelet
Pelet merupakan makanan yang paling mudah untuk diberikan dan dapat dibeli dibanyak tempat.
Namun pemberian pelet harus dibatasi dan diselingi oleh pemberian makanan yang lain, karena mengandung protein yang tinggi.
Buah
Kura juga menyukai buah, namun pemberiannya tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan sering buang air besar. Beberapa jenis buah yang dapat diberikan : Pepaya, apel, pisang, melon, semangka, anggur, strawberry dan pear.
Serangga dan cacingBeberapa jenis serangga juga disukai, sesekali makanan ini boleh diberikan, seperti : Jangkrik, cacing tanah, laron dan ulat hongkong.
Jenis pakan yang harus dihindari adalah daging sapi, daging ayam, ikan laut, karena dapat menyebabkan
kegemukan dan dapat menghambat penyerapan nutrisi, juga bisa mengandung virus salmonela
Selain itu ada beberapa jenis ikan yang dilarang diberikan (plg umum di sini jenis ikan mas, karena mengandung enzim Thiaminase, yang dapat menurunkan fungsi atau bahkan merusak fungsi vitamin B1.
Vitamin B1 sangat penting untuk proses metabolisme tubuh.
Kura yang sehat yang akan selalu minta makanan, tetapi harus dibatasi karena dapat menyebabkan overfeeding. Protein yang berlebihan menyebabkan pertumbuhan yang sangat cepat, kematangan seksual terlalu dini, pyramiding (bentuk karapas yang menguncup), dan bahkan kegagalan fungsi organ dalam.
Selain itu, kegemukan akan menyebabkan kura susah bergerak dan kesulitan memasukkan organ tubuh ke dalam tempurung. Pemberian pakan yang ideal adalah sehari dua kali dengan porsi kecil.
Untuk yang ingin memelihara RES baru atau mau menambah peliharaan, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Diantaranya:
Kondisi fisik apakah normal, lengkap dan tidak cacat:
- karapas mulus (tidak ada lubang, tidak ada luka) dan simetris (normal 13 scute)
- plastron mulus (tidak ada lubang, tidak ada luka) dan rata
- mata cerah tidak ada selaput (normal ada 2)
- kulit tidak ada luka, tidak ada selaput putih (jamur), tidak ada benjolan dan warnanya cerah tanpa ada warna kemerah-merahan.
- kuku lengkap (masing-masing kaki depan 5 kuku dan belakang 4 kuku)
- ekor utuh tidak putus
- Kondisi kesehatan :
- kura aktif tidak lemas dan cenderung meronta jika sedang dipegang
- kepala mendongak layaknya kura normal (tidak lemas ke bawah)
- mata tidak menutup terus
- tidak ada lendir di hidung dan tidak berbusa di mulut
Untuk kondisi fisik di atas adalah normal, tetapi kadang ditemukan kelainan atau cacat fisik, misal scute lebih dari 13, karapas asimetris atau cekung, mata 1 (cyclops) dan lain-lain yang juga menarik untuk dipelihara tetapi ada yang butuh perhatian lebih daripada kura normal. Hal ini sesuai selera pribadi masing-masing untuk memilihnya
Sekedar tambahan semoga valid, karapas RES yang pada saat baby berwarna hijau akan berubah menjadi
cenderung gelap saat dewasa, sedang motif kuningnya akan sedikit tersisa saat dewasa. Ada masukan untuk memilih baby yang banyak motif kuning jika ingin mendapatkan res dewasa yang berwarna cerah.
- karapas mulus (tidak ada lubang, tidak ada luka) dan simetris (normal 13 scute)
- plastron mulus (tidak ada lubang, tidak ada luka) dan rata
- mata cerah tidak ada selaput (normal ada 2)
- kulit tidak ada luka, tidak ada selaput putih (jamur), tidak ada benjolan dan warnanya cerah tanpa ada warna kemerah-merahan.
- kuku lengkap (masing-masing kaki depan 5 kuku dan belakang 4 kuku)
- ekor utuh tidak putus
- Kondisi kesehatan :
- kura aktif tidak lemas dan cenderung meronta jika sedang dipegang
- kepala mendongak layaknya kura normal (tidak lemas ke bawah)
- mata tidak menutup terus
- tidak ada lendir di hidung dan tidak berbusa di mulut
Untuk kondisi fisik di atas adalah normal, tetapi kadang ditemukan kelainan atau cacat fisik, misal scute lebih dari 13, karapas asimetris atau cekung, mata 1 (cyclops) dan lain-lain yang juga menarik untuk dipelihara tetapi ada yang butuh perhatian lebih daripada kura normal. Hal ini sesuai selera pribadi masing-masing untuk memilihnya
Sekedar tambahan semoga valid, karapas RES yang pada saat baby berwarna hijau akan berubah menjadi
cenderung gelap saat dewasa, sedang motif kuningnya akan sedikit tersisa saat dewasa. Ada masukan untuk memilih baby yang banyak motif kuning jika ingin mendapatkan res dewasa yang berwarna cerah.
Yang
harus dilakukan setelah membeli kura baru adalah memastikannya dalam
kondisi sehat. Karena kita memelihara kura semi-aquatik di dalam air
yang merupakan media penularan penyakit yang baik. Lebih baik
dikarantina dahulu selama beberapa hari agar jika membawa virus tidak
menular ke kura lama.
Jika kura belum mau makan bisa karena masih penyesuaian dengan tempat baru, coba terus berikan pakan sampai mau atau variasikan dengan pakan yang lain. Pemberian pakan dapat dilakukan 2x sehari (pagi dan sore). Apabila setelah beberapa hari tetap menolak makan dan kondisi kesehatan menurun dengan gejala lemas atau mata menutup, besar kemungkinan kura dalam kondisi sakit.
Untuk kura baru juga perlu direndam dalam larutan obat anti jamur (tidak perlu sampai pekat), karena kondisi air dan habitat di seller yang bisa saja terjangkit jamur. Hal ini untuk antisipasi agar tidak menular ke kura lama kita.
Setelah kondisi kura sudah pasti sehat, dapat dicampurkan dengan kura yang lain. Tetapi harus diawasi, bisa terjadi ada penolakan dari kura lama atau kura baru memiliki sifat agresif. Kemungkinan terburuk bisa saling melukai yang berakibat terburuk kehilangan anggota tubuh, bahkan kematian. Jika terlihat dapat membaur, maka kura tersebut dapat hidup bersama dan tetap berikan perhatian selama beberapa hari.
Jika kura belum mau makan bisa karena masih penyesuaian dengan tempat baru, coba terus berikan pakan sampai mau atau variasikan dengan pakan yang lain. Pemberian pakan dapat dilakukan 2x sehari (pagi dan sore). Apabila setelah beberapa hari tetap menolak makan dan kondisi kesehatan menurun dengan gejala lemas atau mata menutup, besar kemungkinan kura dalam kondisi sakit.
Untuk kura baru juga perlu direndam dalam larutan obat anti jamur (tidak perlu sampai pekat), karena kondisi air dan habitat di seller yang bisa saja terjangkit jamur. Hal ini untuk antisipasi agar tidak menular ke kura lama kita.
Setelah kondisi kura sudah pasti sehat, dapat dicampurkan dengan kura yang lain. Tetapi harus diawasi, bisa terjadi ada penolakan dari kura lama atau kura baru memiliki sifat agresif. Kemungkinan terburuk bisa saling melukai yang berakibat terburuk kehilangan anggota tubuh, bahkan kematian. Jika terlihat dapat membaur, maka kura tersebut dapat hidup bersama dan tetap berikan perhatian selama beberapa hari.
Hal
yang harus dilakukan terhadap sejumlah kecil lumut pada tempurung kura
adalah menyiapkan sikat gigi bekas dan air yang hangat dan bersih.
Kemudian peganglah kura tersebut sambil membilasnya dengan air hangat
(jangan memegang kepalanya, tempurungnya saja). Pastikan menyikat hingga
bersih namun tidak kasar agar tempurung tidak terluka dan infeksi. Jika
lumut tidak bisa hilang setelah disikat agak lama, bisa diulang lain
waktu, karena terlalu lama menyikat dapat menyebabkan stres. Bila Anda
melihat tempurung kura terkelupas sedikit, itu hanyalah bagian dari
proses shedding (ganti kulit), yang merupakan proses normal pada
reptile, dan Anda dapat sesekali menyikat tempurungnya agar prosesnya
terbantu.
Komentar
Posting Komentar